Kamis, 20 Desember 2012

Basiyo - Besanan ( Kibir Kejungkir )




Kolaborasi antara Ki Nartosabdho dengan Basiyo dalam menghasilkan album dagelan mataram cukup banyak. Salah satu di antaranya adalah dalam lakon “Kibir Kejungkir”
Pada lakon ini diceritakan perseteruan antara Basiyo dan Nartosabdho yang akhirnya berakhir damai setelah “terpaksa” berbesan memenuhi keinginan masing-masing anak yang sudah saling cinta.

Karawitan diiringi oleh Condong Raos pimpinan Nartosabdho


Para Pemain :
1. Basiyo
2. Narto Sabdho
3. Marno Sabdho
4. Bu Basiyo
5. Djarijah

Monggo sugeng midangetaken... :)

Basiyo - Blantik


Basiyo, Mblantik
Dagelan Basiyo dan kawan-kawan bersama :
Karawitan : Tjondong Raos
Pimpinan : Ki Nartosabdho
Waranggana : Nyi Ngatirah, Nyi M.M. Rubinem

Para Pelaku :
Basiyo
Hardjo Gepeng
Bu Basiyo
Sudarsono

Klik disini untuk Download!

Basiyo - Degan Wasiat


Dagelan Basiyo dan kawan-kawan
Bersama karawitan : Condong Raos
Pimpinan : Ki Nartosabdho
Waranggana : Nyi Ngatirah & Nyi Maryati

Para Pelaku :
1. Basiyo
2. Jariyah
3. Bu Tik
4. Darsono
5. Rukiman
6. Sumarno
7. Kemin

Klik disini untuk Download!

Basiyo - Mbarang Wirang











Dagelan Basiyo dan kawan-kawan
Diiringi karawitan : Condong Raos
Pimpinan : Ki Nartosabdho

Para Pemain :
Pesinden : Soeryati, Soeprapti
Bapak : Darsono
Ibu : Parmi
Lurah : Basiyo
Istri : Pujiem
Pelayan : Ngabdul
Juru Tulis : Ngadimin
Klik disini untuk download.!!!

Basiyo - Goro goro Berlian










Dagelan Mataram Basiyo dan kawan-kawan
Diiringi karawitan : Condong Raos
Pimpinan : Ki Nartosabdho

Para Pelaku :
1. Basiyo
2. Itiek
3. Ngadimin
4. Darsono
5. Parmi
6. Ngabdoel

Klik disini untuk Download!

Basiyo - Nyokot Kebrakot


Dagelan Mataram Basiyo dan kawan-kawan
Diiringi karawitan : Condong Raos
Pimpinan : Ki Nartosabdho

Para Pelaku :
1. Penjual Martabak : Basiyo
2. Istri : Pudjijem
3. Pembeli : Darsono
4. Pembela : Ngabdul
5. Lurah : Ngadiman
6. Soeprapti

Klik disini untuk Download!

Basiyo - Gandrung Kepenthung

basiyo

Dagelan Mataram : Basiyo - Gandrung Kepenthung
Klik disini untuk Download!

Basiyo - Keris Dadi Brahala


Dagelan Mataram : Basiyo Keris Dadi Brahala

Klik mriki menawi Donlod!

Basiyo - Dadung Kepuntir



Dagelan mataram : Basiyo Dadung Kepuntir
Download Dadung Kepuntir

Basiyo - Midang



Dagelan Mataram : Basiyo Midang

Monggo dipun DONLOT

Jumat, 14 Desember 2012

Basiyo - Maling Kontrang Kantring



Ini lakon dagelan yang tak kalah kocak dengan Basiyo Mbecak. Bagaimana spontanitas Basiyo mendapat imbangan dari Darsono, pelawak seangkatannya yang cerdas, spontan. Pingpong dialog antara Basiyo dan Darsono, jaminan cerita ini menjadi lucu.
Apalagi, kalau maling Darsono mau pinjam korek pada yang empunya rumah, wis pokoke dijamin ngakak...kak...kak...



donlot : Monggo sugeng midangetaken...

Basiyo - Basiyo Mbecak



Dagelan Mataram Basiyo dan kawan-kawan
Para Pelaku :
1. Basiyo
2. Ibu Basiyo 
3. Atmo Kemin
4. Kalidi
5. Rukiman


Klik wonten mriki menawi badhe donlot!

Basiyo - Kapusan

 

Basiyo adalah seorang pelawak dari Yogyakarta kelahiran Boyolali dengan menggunakan bahasa Jawa. Lawakan Basiyo menjadi terkenal di daerah Jawa Tengah melalui siaran radio, televisi (TVRI), dan berbagai rekaman. Lawakannya sering disebut sebagai Dagelan Mataram, sesuai dengan nama acaranya di RRI Yogyakarta.
Dalam melawak, ia biasa bersama-sama dengan Sudarsono, Hardjo Gepeng, Suparmi, Pujiyem, Ngabdul, Atmo Kemin, istrinya sendiri (Bu Basiyo), serta teman - temannya yang lain. Kebanyakan, mereka adalah karyawan RRI Nusantara II Yogyakarta, sebagaimana kebanyakan dari mereka ditampung oleh pemerintah waktu itu.

Mangga : Donlot kasette mriki

Klenengan - Solo Berseri



Paguyuban "Raras Irama" pimpinan Ki H. Anom Suroto
dan Campursari RRI Surakarta pimpinan Ki Waluyo
Pengarah Acara : Mulyanto S. Kar.
Solo atau Surakarta yang dikenal dengan kota budaya, seperti terlukis dalam gendhing dolanan SOLO BERSERI karya dalang kondhang Ki. H. Anom Suroto.

Side A :
1. Lancaran Solo Berseri Pelog 6. (Ki H. Anom Suroto) (Download)
2. Lancaran Titipan Slendro 9. (Ki H. Anom Suroto) (Download)
3. Lelagon Lajering Budaya Pelog 6. (B. Subono S.Kar.) (Download)
4. Lancaran Pak Sopir Slendro 9. (Ki H. Anom Suroto) (Download)

Side B :
1. Langgam Berseri, Pelog 6. (Ki Waluyo) (Download)
2. Lelagon Tri Kridha Utama, Pelog 6. (B. Subono, s.Kar.) (Download)
3. Lancaran Sriwedari, Pelog 6. (Ki H. Anom Suroto) (Download)

Ki Anom Suroto - Wahyu Nugroho Jati

Ki Anom Suroto - Semar Mantu

 semar1
 Negara Dwarawati katekan sawijining  putri kang sulistya ing warna. Duryudana nedya nuwun  kalian prabu Baladewa nglamar Putri Temon kanggo putrane aran  Lesmana Mandrakumala, nanging ing wektu kang bebarengan Petruk  minangka utusan Semar uga  atur lamaran putrane Semar kang aran Senet.
Putri Temon nyuwun uba rampe Suralaya kaya wektu kramane Arjuna lan  Subadra, uninga pra utusan bali nedya ing panggone dewe-dewe. Semar senajan kere merga pitulungan para Pandawa bisa minangkani panjaluke putri Temon wekasane  Senet, anak Semar, kasembadan sedya nglamar putri Temon.
Nalika pesta krama akeh alangan saka Prabu Tejakusuma sing sakbenere  Bilung, adine Togog, sapa sabenere Senet lan Temon, mangga dipun midangetaken,kairing Paguyuban Karawitan “PARI” pesinden Nyi Tugini lan Nyi Sri Suparmi. 

donlot EmPe 3 :
Ki Anom Suroto : Semar Mantu Talu
Ki Anom Suroto : Semar Mantu 01
Ki Anom Suroto : Semar Mantu 02
Ki Anom Suroto : Semar Mantu 03
Ki Anom Suroto : Semar Mantu 04
Ki Anom Suroto : Semar Mantu 05
Ki Anom Suroto : Semar Mantu 06
Ki Anom Suroto : Semar Mantu 07
Ki Anom Suroto : Semar Mantu 08 Tamat

Senin, 10 Desember 2012

Kethoprak Mataram - Ratu Kidul

 
Kethoprak Mataram Sapta Mandala Kodam VII Diponegoro pimp : Bagong Kussudiardjo
bersama Marsidah Bsc dkk.
 
Cerita ini akan lebih tepat disebut sebagai Lakon Banjaran, karena menceritakan awal keterlibatan Ratu Kidul dalam sejarah panjang Mataram yang –konon- dari Jaman Panembahan Senapati Ing Alaga Paneteg Panatagama Kalipatulah Ingkang Jumeneng Angka I atau yang lebih dikenal sebagai Panembahan Senapati atau Sutawijaya.  Konon juga, terjadi komitmen antara Ratu Kidul dengan Sutawijaya, bahwa dia (Ratu Kidul) akan membantu raja-raja Mataram hingga kencar-kencar turun maturun.
 ( mas Guntur - Jaman Semana )

donlot empe 3 ne :
http://www.mediafire.com/?kp2jownn48lt0am

Minggu, 09 Desember 2012

Kethoprak Mataram - Hamengkubuwana I


pangeran mangkubumiBumi Sukawati yang di berikan oleh Susuhunan Pakubuwana II kepada Pangeran Mangkubumi sebanyak 2000 karya dianggap oleh sebagian para pangeran dan tumengung  terlalu luas yang apabila dibiarkan akan menimbulkan rasa iri yang pada gilirannnya bisa menjatuhkan wibawa Susuhunan Pakubuwana II.  Hal ini dikemukakan oleh Patih Pringgalaya ketika pasowanan agung Kasunanan Surakarta.
Sayangnya, Pakubuwana II termakan oleh hasutan Patih Pringalaya tersebut dan memutuskan untuk mengurangi Tanah Hak milik Mangkubumi sebanyak 1000 karya dan sekaligus diberikan kepada patih Pringgalaya.
Pada saat yang sama datang Residen Hongdorf atas nama Gubernur Hindia Belanda di Batavia untuk membicarakan balas jasa yang harus diberikan oleh Susuhunan Pakubuwana II kepada Kompeni ketika membantu Geger Pacinan beberapa saat sebelumnya.  Adapun syarat yang dimajukan oleh Hongedorf antara lain:
  1. Pekalongan sampai Jepara harus disewakan kepada Kompeni
  2. Susuhunan Pakubuwana II mengijinkan Bengawan Solo digunakan oleh Belanda untuk memasukkan kapal dagang mereka.
  3. Penggantian tahta Kasunanan harus mendapat persetujuan Gubernur Jenderal Belanda.
  4. Untuk menjaga keselamatan Pakubuwana II, Kumpeni bermaksud membangun beteng pertahanan di sekitar keraton Kasunanan.
Lambang_PakubuwanaSekali lagi, Pakubuwana II termakan hasutan Patih Pringgalaya dan menandatangani perjanjian yang dibuat oleh Hongedorf tersebut.  Kemudian hari ternyata kesalahan ini berdampak pada sejarah panjang Kasunanan Surakarta Hadiningrat.  Tentu saja Mangkubumi menolak keputusan yang dibuat secara sepihak oleh Susuhunan Pakubuwana II dan akan mempertahankan Bumi Sukawati, bukan saja dari Pakubuwana II tetapi juga dari Kumpeni Belanda.
Ketika mangkubumi secara terang-terangan bermaksud meninggalkan keraton, Susuhunan Pakubuwana II justru memberikan restu dan menyerahkan 2 buah tombak untuk dipilih oleh Mangkubumi sebagai senjata dalam melawan Belanda.  Mangkubumi memilih tombak ditangan kiri Pakubuwana II yang ternyata itulah Tombak Kyai Plered.  Seperti kita ketahui, siapapun yang mampu menerima Kyai Plered, dialah yang mampu menerima “wahyu ratu”
Kisah panjang ini terangkai dengan sangat indah dan runtut oleh Keluarga Ketoprak Mataram " Sapta Mandala " Kodam VII Diponegoro pimpinan Bagong Kussudiharjo dengan dukungan pemain yang tak diragukan lagi kemampuan dan penjiwaannnya.
( Mas Guntur - Jaman Semana )

donlot kethoprakke :
http://www.mediafire.com/?t2m96twx8pz44jg

KAB. BOYOLALI

Kabupaten Boyolali (Bahasa Jawa: Boya-lali, boya berarti tidak, lali berarti lupa, dan secara harafiah: "tidak lupa". Makna kata Boyolali mengandung maksud bahwa para pelaku pemerintahan dalam menjalankan tugas dan wewenangnya selalu waspada, demikian juga rakyat selalu patuh, taat dan penuh kewaspadaan dalam melaksanakan kewajibannya.), adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Boyolali, terletak sekitar 25 km sebelah barat Kota Surakarta. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Semarang dan Kabupaten Grobogan di utara; Kabupaten Sragen, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sukoharjo, dan Kota Surakarta (Solo) di timur; Kabupaten Klaten dan Daerah Istimewa Yogyakarta di selatan; serta Kabupaten Magelang dan Kabupaten Semarang di barat. Kabupaten ini termasuk kawasan Solo Raya.

 Wilayah Kabupaten Boyolali dilewati jalan negara yang menghubungkan Semarang-Solo. Selain itu juga terdapat jalur alternatif dari Semarang menuju Sragen melalui Karanggede. Rata-rata seluruh pelosok kecamatan di Boyolali sudah mudah dijangkau sarana transportasi. Bandara Internasional Adi Sumarmo pun secara geografis masuk wilayah kabupaten Boyolali.

G E O G R A F I
Kabupaten Boyolali membentang barat-timur sepanjang 48 km, dan utara-selatan 54 km. Sebagian besar wilayahnya adalah dataran rendah dan dataran bergelombang dengan perbukitan yang tidak begitu terjal. Menurut ketinggian, wilayah Kabupaten Boyolali dikelompokkan sebagai berikut:

Dataran Tinggi di Barat
Bagian barat merupakan daerah pegunungan, dengan puncaknya Gunung Merapi (2.911 m) dan Gunung Merbabu (3.141 m), keduanya adalah gunung berapi aktif. Daerah dengan ketinggian sekitar 700-3.000 m dpl ini meliputi lima kecamatan, yaitu Ampel, Cepogo, Musuk, dan Selo, dan ditandai oleh iklim yang sejuk dan sesuai untuk pertanian, terutama untuk tanaman seperti kol, wortel, bawang merah, tembakau, teh, dan cengkeh. Wilayah ini juga sebagai pusat produksi susu di Boyolali. Dengan tanah vulkanik yang baik dan dekat pusat administrasi kabupaten, wilayah ini memiliki kepadatan penduduk yang sangat tinggi. Pada kedua gunung berapi, budidaya pertanian oleh masyarakat hingga batas sekitar 1600-1800 m di atas permukaan laut dan berakhir di perbatasan hutan nasional yang dilindungi.

Dataran Rendah di Timur
Daerah antara pusat kota Boyolali ke timur menuju arah Kota Surakarta (Solo) sebagian besar datar dan didominasi oleh sawah. Sumber air yang paling alami dan sungai-sungai utama dapat ditemukan di sini. Dengan ketinggian 100-400 m dpl, selain meliputi daerah pusat kota di kecamatan Boyolali dan Mojosongo, daerah ini meliputi empat kecamatan lainnya, yaitu Teras, Banyudono, Teras, dan Sawit. Daerah ini berada di jalur utama Semarang-Solo, dengan pusat-pusat industri berada di jalur utama ini. Di bagian timur daerah ini terdapat Bandara Internasional Adi Sumarmo yang melayani untuk kawasan Solo dan sekitarya, serta asrama haji Donohudan yang digunakan oleh jamaah haji dari Jawa Tengah bagian utara, sebagai akomodasi ketika hendak berangkat ziarah ke Makkah untuk ibadah haji melalui Bandara Internasional Adi Sumarmo
maupun sepulangnya.

Bagian Utara
Wilayah terluas meliputi bagian utara kabupaten, meliputi kecamatan Sambi, Nogosari, Simo, Klego, Andong, Karanggede, Kemusu, Wonosegoro, dan Juwangi. Daerah ini memiliki kepadatan penduduk yang lebih rendah dibandingkan daerah lainnya, dan memiliki hambatan dari kondisi geografis, geologis, dan infrastruktur. Dengan iklim yang relatif kering, walaupun dilalui oleh beberapa sungai utama Boyolali, sebagaian besar daerah ini kurang sesuai untuk budidaya tanaman padi persawahan basah. Dengan kurang adanya dukungan jalan utama di daerah ini, hampir tidak ada industri besar dapat ditemukan. Sumber daya alam yang paling penting adalah budidaya kayu jati dengan adanya hutan jati di daerah utara Boyolali. Pada daerah utara ini juga terletak Waduk Bade di kecamatan Klego, serta ada Waduk Kedungombo yang daerah genangannya meliputi sebagian kecamatan Kemusu dan Juwangi (sedangkan bendungannya termasuk wilayah Sragen) yang digunakan untuk mengairi lahan persawahan seluas 3.536 HA di wilayah utara Jawa Tengah dan dimanfaatkan untuk pengembangan ekonomi dari sektor pariwisata dan perikanan air tawar. Bagian utara yang berbatasan dengan Kabupaten Grobogan merupakan daerah perbukitan, bagian dari rangkaian Pegunungan Kendeng.

S E J A R A H 
Asal mula nama BOYOLALI menurut cerita serat Babad Pengging Serat Mataram, nama Boyolali tak disebutkan. Demikian juga pada masa Kerajaan Demak Bintoro maupun Kerajaan Pengging, nama Boyolali belum dikenal. Menurut legenda nama BOYOLALI berhubungan dengan ceritera Ki Ageng Pandan Arang (Bupati Semarang pada abad XVI. Alkisah, Ki Ageng Pandan Arang yang lebih dikenal dengan Tumenggung Notoprojo diramalkan oleh Sunan Kalijogo sebagai Wali penutup menggantikan Syeh Siti Jenar. Oleh Sunan Kalijogo, Ki Ageng Pandan Arang diutus untuk menuju ke Gunung Jabalakat di Tembayat (Klaten) untuk syiar agama Islam. Dalam perjalananannya dari Semarang menuju Tembayat Ki Ageng banyak menemui rintangan dan batu sandungan sebagai ujian. Ki Ageng berjalan cukup jauh meninggalkan anak dan istri ketika berada di sebuah hutan belantara beliau dirampok oleh tiga orang yang mengira beliau membawa harta benda ternyata dugaan itu keliru maka tempat inilah sekarang dikenal dengan nama SALATIGA. Perjalanan diteruskan hingga sampailah disuatu tempat yang banyak pohon bambu kuning atau bambu Ampel dan tempat inilah sekarang dikenal dengan nama Ampel yang merupakan salah satu kecamatan di Boyolali. Dalam menempuh perjalanan yang jauh ini, Ki Ageng Pandan Arang semakin meninggalkan anak dan istri. Sambil menunggu mereka, Ki Ageng beristirahat di sebuah Batu Besar yang berada di tengah sungai. Dalam istirahatnya Ki Ageng Berucap “ BAYA WIS LALI WONG IKI” yang dalam bahasa indonesia artinya “Sudah lupakah orang ini”.Dari kata Baya Wis Lali/ maka jadilah nama BOYOLALI. Batu besar yang berada di Kali Pepe yang membelah kota Boyolali mungkinkah ini tempat beristirahat Ki Ageng Pandan Arang. Mungkin tak ada yang bisa menjawab dan sampai sekarang pun belum pernah ada meneliti tentang keberadaan batu ini. Demikian juga sebuah batu yang cukup besar yang berada di depan Pasar Sunggingan Boyolali, konon menurut masyarakat setempat batu ini dulu adalah tempat untuk beristirahat Nyi Ageng Pandan Arang. Dalam istirahatnya Nyi Ageng mengetuk-ngetukan tongkatnya di batu ini dan batu ini menjadi berlekuk-lekuk mirip sebuah dakon (mainan anak-anak tempo dulu). Karena batu ini mirip dakon, masyarakat disekitar Pasar Sunggingan menyebutnya mBah Dakon dan hingga sekarang batu ini dikeramatkan oleh penduduk dan merekapun tak ada yang berani mengusiknya. 

 R U P A - R U P A :
  • Dikenal sebagai kota susu, Boyolali terdapat banyak patung-patung sapi di sejumlah sudut kota.
  • Boyolali memiliki slogan pembangunan Boyolali Tersenyum (Tertib, Elok, Rapi, Sehat, Nyaman untuk Masyarakat).
Boyolali juga dikenal sebagai pusat daging sapi lokal, dengan ampel sebagai tempat pemotongan hewan serta pusat produsen berbagai macam abon abon sapi

Putra-Putri Terkenal Kelahiran Boyolali

Boyolali telah banyak melahirkan putra-putri yang berhasil dan banyak dikenal di seantero wilayah Indonesia, bahkan dunia. Beberapa putra terkenal kelahiran Boyolali adalah sebagai berikut:
  1. Prof. Dr. Soeharso. Ia adalah dokter terkenal dan pendiri YPAC. Ia adalah merupakan salah satu pahlawan nasional.
  2. Laksamana Widodo AS. Ia adalah pernah menjabat sebagai KSAL, panglima TNI dan Menkopolhukam di era pemerintahan presiden SBY.
  3. Ir. Joko Kirmanto. Ia adalah Menteri Pekerjaan Umum di era pemerintahan presiden SBY.
  4. Djoko Susilo. Ia pernah menjadi wartawan Jawa Pos, pernah menjadi anggota DPR-MPR, dan saat ini sebagai Duta Besar RI untuk Swiss.
  5. Mbah Sumogambar. Pelawak terkenal seangkatan dengan Basiyo.
  6. Prof dr Hadi Pratomo, MPH, Dr PH -Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, kelahiran Sawit.
  7. Prof Dr Sukidjo Notoatmodjo - Guru Besar Emeritus Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, kelahiran Simo.


Kethoprak Mataram - Pangeran Sambernyawa


PANGERAN SAMBERNYAWA ( RM. Said / KGPAA Mangkunegoro I )
Kethoprak Mataram " Sapta Mandala " kodam VII Diponegoro
Pimpinan : Bagong Kussudiardjo

download kasette :
side A1
side A2
side B1
side B2